Penggunaan dan Manfaat Bantuan Sekolah: Penelitian dari Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia-Pasifik -- Laporan Analisis Kualitatif—Indonesia
Tujuan awal program bantuan sekolah di Indonesia (dikenal sebagai Bantuan Operasional Sekolah/BOS) adalah untuk mengompensasi beban yang ditanggung oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin, atas biaya pendidikan (SD dan SMP) menyusul keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar pada tahun 2005. Studi ini merupakan bagian dari program penelitian regional tentang bantuan sekolah, yang mencakup penelitian lapangan di empat negara di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia-Pasifik, yaitu Indonesia, Timor-Leste, Mongolia, dan Vanuatu. Studi lapangan di Indonesia dilakukan dari April–September 2013 di 14 sekolah di 4 kabupaten di 4 provinsi: Kabupaten Lebak di Provinsi Banten, Kabupaten Agam di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) di Provinsi Sulawesi Barat, dan Kabupaten Jayapura di Provinsi Papua. Studi ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan dan kegunaan dana BOS di tingkat sekolah. Di sekolah-sekolah, dilakukan wawancara dengan kepala sekolah, bendahara BOS, dan komite sekolah. Diskusi kelompok dilakukan dengan para guru, orang tua siswa, dan siswa. Di dinas pendidikan kabupaten, tim melakukan wawancara dengan manajer BOS, kepala seksi pendidikan SD dan SMP, serta kepala dinas pendidikan. Studi ini menemukan bahwa Program BOS mampu berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan. Dana BOS juga memiliki efek pada peningkatan motivasi guru dan pengelolaan administrasi sekolah. Namun demikian, sebagian besar informan menilai bahwa dana BOS masih belum mampu menyamakan kesempatan antara sekolah yang berada di perkotaan dan di daerah pedesaan atau terpencil. Studi juga mengungkap beberapa tantangan dalam implementasi Program BOS, termasuk rendahnya tingkat partisipasi orang tua di sekolah, keterlambatan pencairan dana BOS, pengawasan yang lemah, dan jumlah dana yang terbatas per siswa.