Cari
Reset

Indeks Kesalehan Sosial Umat Beragama 2022

Admin Sabtu, 11 Januari 2025 30
Indeks Kesalehan Sosial Umat Beragama 2022

Seberapa penting spirit keagamaan dan apakah perlu penguatan kebijakan keagamaan terhadap
penyelamatan lingkungan dan kesejahteraan sosial?

TEMUAN KUNCI
1. Indeks Kesalehan Sosial (IKS) di Indonesia tahun 2022 menunjukkan angka yang tinggi yaitu 84,54, dengan rentang 0 sampai 100.
2. Nilai pada masing-masing dimensi: Kepedulian Sosial, 78,073; Relasi Antarmanusia (Kebinnekaan), 86,63; Etika dan Budi pekerti. 89,97; Melestarikan Lingkungan, 75,98; Kepatuhan pada Negara dan Pemerintah, 91,41.
3. Faktor pengaruh terhadap kesalehan agama, paling signifikan adalah Kesalehan Ritual 83,21; dan Habituasi 81,13.
4. Spirit keagamaan dan narasi keagamaan mulai tampak berpihak pada pelestarian lingkungan di beberapa tempat, dilakukan atas kolaborasi rohaniwan, penyuluh lintas agama.

Rekomendasi:
1) Menteri Agama dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan perlu merumuskan kesepahaman bersama, menyelaraskan spirit agama untuk memerbaiki lingkungan di Indonesia.
2) Menteri Agama perlu menguatkan kembali indikator kesalehan sosial sebagai IKU harus ditunjang oleh program yang terukur berjenjang terhadap semua unit kerja di Kementerian Agama;
3) Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, memastikan Indeks Kesalehan (Sosial) Umat Beragama terakomodasi ke dalam perencanaan rutin dan menjadi skala proritas pembangunan manusia;
4) Diperlukan rencana aksi pada masing-masing direktorat, dengan demikian maka Dirjen Bimas Agama Islam, Dirjen Bimas Agama Kristen, Dirjen Bimas Agama Katolik, Dirjen Bimas Agama Hindu, Dirjen Bimas Agama Buddha, dan Pusat Bimas dan Pendidikan Agama Konghucu perlu menguraikan indikator kesalehan sosial sebagai program rutin tahunan.
5) Naskah pengukuran melalaui Indeks Kesalehan pada masing-masing direktorat secara rinci selaras dengan dimensi kepedulian sosial (caring, giving), relasi antarmanusia (kebinnekaan), etika dan budi pekerti, melestarikan lingkungan, dan kepatuhan kepada negara dan pemerintah.
6) Bagi seluruh penyuluh agama di lingkungan Kemeterian Agama, dapat memprioritaskan materi kesalahan sosial terutama lima dimensi yang ada, terpenting adalah menajamkan kegiatan kepedulian pada lingkungan alam dan kerentanan sosial di sekitar.
7) Kementerian Agama pada level kanwil dan Kemenag Kabupaten dan Kota perlu mervitalisai pembinaan keummatan dengan memerkuat kegiatan dan penyuluhan pada dimensi kesalehan sosial.
8) Mengintensian bahasa agama dan keagamaan dalam hal kampanye penyelamatan lingkungan dan membuat tajuk menarik misalnya “dakwah hijau”.

Ketua Peneliti

Anggota Peneliti