Penelitian ini mencoba mengukur Religiosity Index umat beragama di Indonesia pada tahun 2024. Indeks ini diukur melalui empat dimensi, yaitu Kesalehan Individu, Kesalehan Sosial, Persaudaraan Keagamaan, dan Persaudaraan Kebangsaan. Pengukuran ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, di mana pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara tatap muka dengan responden. Metode pengambilan responden adalah Multistage Random Sampling dari 34 Provinsi di Indonesia, dengan total sampel berjumlah 4.000 orang. Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa Religiosity Index tahun 2024 mencapai 70,91 dan masuk ke dalam kategori “Tinggi”. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 1,58 dibanding tahun 2023 yang mencapai 69,33. Kemudian dimensi dengan nilai indeks tertinggi adalah dimensi  kesalehan individu (76,46), kemudian diikuti dimensi kesalehan sosial (75,37), dimensi komitmen kebangsaan (65,71) dan dimensi kerukunan umat beragama (65,04). Religiosity Index memiliki nilai yang lebih rendah pada generasi yang lebih muda (Gen Z), kalangan menengah ke bawah (SES E, D dan C), dan kalangan berpendidikan rendah. Sehingga, pembinaan keagamaan pada demografi ini perlu diprioritaskan. Kemudian secara akademik, hasil Religiosity Index ini kurang sesuai jika digunakan untuk analisis tingkat provinsi, karena sampel per provinsi masih kurang cukup. Setidaknya diperlukan sampel sebanyak 400 responden di setiap provinsi jika ingin dilakukan analisis pada level provinsi.