Cari
Reset

Memperkuat Karakter Siswa Madrasah Aliyah Melalui Pemusatan Satuan Pendidikan Secara Holistik

Admin Minggu, 12 Januari 2025 4
Memperkuat Karakter Siswa Madrasah Aliyah Melalui Pemusatan Satuan Pendidikan Secara Holistik

Karakter bangsa dibangun sebagai salah satu upaya pencapaian pembangunan nasional. Salah satu pembangunan karakter bangsa adalah melalui pendidikan. Sistem pendidikan nasional menegaskan bahwa fungsi Pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, dalam penjelasan UU 20/2003, salah satu misi pembangunan pendidikan nasional adalah meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. Amanat tersebut mempertegas peran pendidikan dalam mengembangkan watak dan karakter peserta didik, sekaligus memiliki integritas tinggi dalam menjalankan proses pendidikan.

Pendidikan karakter telah diberikan dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah untuk menyeimbangkan dengan proporsi pendidikan intelektual. Kesadaran sekaligus usaha pemusatan pendidikan karakter di jantung pendidikan nasional semakin kuat ketika pada tahun 2010 pemerintah Indonesia mencanangkan sekaligus melaksanakan kebijakan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter berlandaskan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter Bangsa. Ada

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan mengindahkan asas keberlanjutan dan kesinambungan (Hendarman, dkk, 2017). Gerakan PPK menempati kedudukan fundamental dan strategis pada saat pemerintah mencanangkan revolusi karakter bangsa sebagaimana tertuang dalam Nawacita Presiden (Nawacita 8), menggelorakan Gerakan Nasional Revolusi Mental, dan menerbitkan RPJMN 2014-2019 berlandaskan Nawacita. Sebab itu, Gerakan PPK dapat dimaknai sebagai pengejawantahan Gerakan Revolusi Mental sekaligus bagian integral Nawacita.  Berbagai program dan kegiatan pendidikan  karakter  sudah dilaksanakan pada jenjang pendidikan menengah mulai dari pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas) sampai memfungsikan Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK (Hendarman, dkk, 2017).

Tahun 2017 Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan telah melakukan survei integritas peserta didik di 10 provinsi yang kemudian berdasarkan hasil survei itu disusun Indeks Integritas peserta didik Tahun 2017. Kemudian tahun 2018 Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan melakukan penyusunan indeks integritas peserta didik di 34 provinsi sebagai penyempurnaan kegiatan penyusunan indeks integritas peserta didik tahun 2017. Mulai tahun 2019, 2020, dan 2021 Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan mengembangkan survei tentang penyempurnaan survei karakter. Kegiatan ini bertujuan untuk penyusunan indeks karakter peserta didik. 

Pada tahun 2022, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan kembali melakukan survei nasional karakter peserta didik.  Survei karakter peserta didik ini, sebagaimana hasil tahun sebelumnya dilakukan untuk mengukur lima dimensi karakter, yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Sasaran survei tahun 2022 difokuskan kepada siswa Madrasah Aliyah. Sebanyak 14.418 siswa terjaring dalam survei tersebut yang terdiri dari 5984 (41,50 %) siswa Madrasah Aliyah Negeri dan 8434 (58,50 %) siswa Madrasah Aliyah Swasta.