Penilaian buku pendidikan agama adalah elemen krusial dalam menentukan kualitas materi ajar yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap ajaran agama. Namun, tantangan seperti konflik kepentingan, bias dalam penilaian, kurangnya standar yang konsisten, dan keterbatasan pengetahuan penilai dapat mengancam integritas proses ini. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengembangan standar penilaian yang jelas, pelatihan rutin bagi penilai, transparansi dalam proses penilaian, serta audit dan evaluasi berkala. Peningkatan dukungan dan sumber daya bagi penilai juga penting untuk memastikan penilaian yang objektif dan berkualitas. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat sistem pendidikan agama dan mendukung pembentukan pemahaman yang adil dan moderat di kalangan siswa melalui bahan ajar buku.